Profil Arifin Panigoro
Arifin Panigoro adalah seorang pebisnis yang sukses di bidang minyak dan gas. Nama beliau melejit, karena kerja kerasnya mendirikan dan membesarkan perusahaan MEDCO Group. Arifin Panigoro lahir saat Indonesia menjelang hari kemerdekaannya. Beliau lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 14 Maret 1945.
Padahari ulang tahunnya yang ke 60, terdapat sebuah biografi yang menceritakan kisah sukses mulai dari awal karir hingga menjadi pebisnis yang luar biasa. Berikut ini adalah video biografi ulang tahun ke 60nya.
Kisah "cara kaya ala Arifin Panigoro" bermulai setelah Beliau lulus dari jurusan teknik elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973. Arifin Panigoro mulai bekerja memasang instalasi listrik dari rumah ke rumah di Jawa Barat. Sikap anak muda yang semangat dan agresif membawanya masuk ke ranah pemasangan pipa-pipa minyak. Selama masa booming industry minyak tahun 1979-1981, Arifin Panigoro dengan bendera Meta Epsi Drilling Company (MEDCO) melihat kesempatan emas. Arifin Panigoro menjalin kerja sama dengan pemain-pemain asing untuk memenangkan proyek raksasa pemasangan pipa-pipa.
Sebagian kepemilikan perusahaan Medco sempat dikuasai oleh asing. Atas kerja keras Arifin Panigoro dan keluarga, mereka dapat membeli kembali (buy back) kepemilkan perusahaan Medco. Kisah sukses ini sempat dibahas dan dijadikan bahan pembelajaran di salah satu sekolah bisnis ternama di dunia, Harvard Business School.
Arifin Panigoro juga telah menulis sebuah buku berjudul Berbisnis itu Mudah. Dalam bukunya Beliau bercerita kisah-kisahnya, semangat-semangatnya dalam melakukan bisnis. Tidak hanya itu ia turut serta secara aktif membantu pergerakan mahasiswa termasuk menyiapkan nasi bungkus untuk dikirim kepada mahasiswa yang tengah menggelar aksi di depan Gedung DPR Senayan, Jakarta.
alumni elektro institut teknologi bandung tahun 1973 ini memulai usahanya tidak langsung menjadi bos di Meta Epsi Drilling Company (MEDCO) sebelm tahun 1980-an, awalnya ia cuma sebagai kontraktor instalasi listrik door to door. selanjutnya memulai proyek pemasangan pipa secara kecil-kecila. begitu ada proyek yang berdiameter besar, hal itu bukan porsi pengusaha lokal, melainkan pengusaha asing.
jadi, setiap pertamina melakukan tender untuk pemasangan pipa besar, maka perusahaan asing yang menang karena karena untuk pipeline butuh peralatan berat. peralatan itu umumnya hanya dimiliki oleh perusahaan asing. kondisi itu membuatnya berpikir, sebaiknya pengusaha lokal pun di beri pekerjaan yang kecil-kecil. tahun 1981 ia memberanikan diri bekerja sama dengan peruahaan asing. deal-nya bila satu proyek selesai, bagi hasilnya adalah peralatan itu, mitra setuju, proyek pun selesai. sejak itu dengan alat tersebut ia mencari proyek kemana-mana.

No comments:
Post a Comment